1. SELANCAR
Selancar merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan. Mirip rodeo, kali ini tunggangannya: ombak liar.
Di awal abad ke-20 berselancar mulai dikenal oleh orang Amerika dan Australia dan komunitas selancar pun terbentuk pada beberapa pantai di AS. Budaya selancar muncul akibat dari naik pamornya olahraga yang kemudian melahirkan gaya hidup tersebut dan tercermin dari berbagai produk, musik, fashion, majalah hingga film-film yang menggambarkan anak pantai yang serba santai. Para sosiolog Amerika pada pertengahan tahun 50-an mencapnya sebagai budaya orang malas. Tetapi di era abad 19 awal olahraga ini mulai digemari oleh kalangan muda, rata-rata kalangan anak muda Eropa, contohnya: Amerika, Meksiko. lebih memilih olah raga ini, sehingga olah raga ini menjadi populer dan lebih mendunia lagi.
Tempat Selancar di Indoneia
Meskipun Indonesia merupakan lokasi yang dapat dikunjungi sepanjang tahun untuk berselancar pemula hingga kelas dunia, namun waktu terbaik untuk melakukan aktivitas tersebut adalah saat musim kemarau (Mei - Oktober). Pada rentang waktu tersebut, gelombang terbesar dan konsisten dapat ditemukan. Beberapa tempat yang sering digunakan untuk berselancar di Indonesia adalah Bukit Peninsula (Bali), Don Don atau Inside Ekas, Desert Point (Lombok), serta Pulau Grajagan (Jawa). Di Sumatera, dua tempat yang terkenal dengan ombak besar bagi peselancar mancanegara adalah Nias dan Mentawai.
2. POLO AIR
Suatu pertandingan polo air.
Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang, gulat, sepak bola dan bola basket. Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper. Tujuan permainan menyerupai sepak bola, yaitu untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, satu gol dihitung satu poin.
Olah raga Polo air merupakan cabang olahraga yang sudah cukup lama dipertandingkan di Indonesia, bahkan cabang olahraga ini sudah dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON-I) diselenggarakan, hingga pertandingan multi-event regional, nasional maupun internasional (Sea Games, Asian Games, Olympic Games & World Championships) sampai saat ini.
Setiap regu polo air terdiri dari 13 atlet yang terdiri dari 2 penjaga gawang dan 11 pemain. Setiap regu yang akan bertanding diwajibkan memakai uniform (training/kaos), celana renang seragam, topi polo air yang bernomor (1 s/d 13) yang dibedakan berwarna putih atau biru dan penjaga gawang nomor 1 dan 13 dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu yang bertanding memiliki topi dengan warna tersendiri harus membawa 2 set (1 set diberikan kepada sekretariat pertandingan, diperlukan jika salah satu pemain dari regu tersebut kehilangan topinya pada saat bertanding). Setiap regu polo air menurunkan 6 pemain dengan 1 penjaga gawang, total 7 orang pemain di setiap pertandingan dan 6 orang cadangan yang harus duduk dibangku cadangan di dalam lapangan pertandingan, dengan 1 orang manager, 1 orang kepala pelatih dan 1 orang asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat berdiri dan berjalan sampai batas 5 meter dari bangku cadangan untuk memberikan instruksi kepada regunya pada saat posisi regu tesebut melakukan penyerangan. Jika regu tersebut dalam posisi bertahan kepala pelatih hanya boleh memberikan instruksi dalam posisi duduk.
Setiap pertandingan resmi memakai standar peraturan International (FINA), pertandingan dipimpin 2 (Dua) orang wasit & dibantu oleh 2 orang hakim garis (Goal Judge). Lama pertandingan adalah 8 menit (Bersih) x 4 babak. Jeda istirahat setiap babak 1 & 2 serta 3 & 4 adalah 2 menit sedangkan jeda istirahat untuk babak 2 ke babak 3 adalah 5 menit. Jika skor akhir dari babak 4 seri, akan dilanjutkan 2 babak tambahan (2 x 8 menit) untuk menentukan pemenang, jika masih terjadi seri, pertandingan akan dilanjutkan dengan 5 (lima) bola tembakan penalti untuk setiap regu. Tembakan Pinalti diwakilkan oleh 5 orang pemain dari setiap regu, yang telah ditentukan secara berurutan dan tercatat disekretariat pertandingan serta diatur untuk berdiri di kedua sisi pinggir kolam renang untuk membedakan setiap regunya. Titik tembakan pinalti diambil 5 meter dari posisi gawang yang dilakukan secara bergantian dengan aba aba dari wasit yang memimpin tembakan pinalti.
Di Indonesia, polo air sudah dikenal semenjak tahun 1908 dan berkembang di era tahun 1950 s/d 1960-an, di era ini perkembangan olahraga polo air Indonesia berkembang dengan baik sehingga cukup diperhitungkan di tingkat Asia bahkan di dunia. Tim polo air Indonesia banyak mengikuti event internasional seperti GANEFO, Kejuaraan Asia & tidak pernah absen mengikuti Asian Games tahun 1954. 1958, 1962. 1966 dan terakhir Asian Games pada tahun 1970. Bahkan prestasi tim polo air Indonesia dapat dinilai sangat baik. Memasuki tahun 1980 sampai dengan 1999 olahraga ini tidak berkembang dengan baik, Indonesia hanya mengirimkan tim polo air sebatas keikut sertaan di Sea Games. (Tabel Hasil Sea Games & Kejuaraan Asia, Asian Games dapat dilihat dibawah ini)
Baru memasuki era tahun 2000, terdapat 9 propinsi yang telah melakukan pembinaan cabang olahraga polo air, seperti propinsi Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah & DKI Jakarta. Cabang olahraga inipun mengalami banyak perubahan di dalam peraturan & berkembang sangat pesat di dunia. Indonesia yang tadinya cukup diperhitungkan di negara Asia hanya ikut berpartisipasi di Sea Games.
Pada Tahun 2005, PB.PRSI [(Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia)]mengupayakan untuk memajukan kembali cabang olahraga ini, dengan diadakan Pertandingan PRA Liga Polo Air tahun 2005, Liga Polo Air I tahun 2006, Terbentuknya team Polo Air Putri di Jakarta, diikuti dengan Sumatera barat, jawa barat dan jawa Timur yang kemudian terselenggaranya Kejuaraan Nasional Polo Air Putri, Kejuaraan internasional Betawi Cup 2005 serta Liga Polo Air II tahun 2007, Liga Polo Air III 2008 dan Liga Polo Air 2009.
Dengan dimulainya pertandingan Liga Polo Air Indonesia dinilai sangat berhasil karena membawa angin segar untuk cabang olahraga ini, apalagi dengan diperbolehkan pemain asing untuk turut serta bermain mewakili daerah propinsi masing masing, contohnya Peng-da PRSI DKI Jakarta pernah mengontrak 3 pemain asal negara China, diikuti Peng-da Sumatera Selatan menggunakan pemain dari Kazakhstan.
Dengan tetap diadakan Liga polo air Indonesia secara konsisten, iklim kompetisi menjadi lebih semarak, melibatkan banyak sponsor dan pemain asing. Ini memberikan dampak yang sangat positif dan memberikan suasana pertandingan yang lebih baik dan kompetitif serta dapat dijadikan pemilihan atlet terbaik untuk pembentukan tim nasional polo air Indonesia dengan diadakannya program promosi dan degradasi atlet terbaik untuk tim nasional. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang semua pihak baik pemerintah, induk organisasi, pemerhati olahraga aquatics Indonesia, komunitas olahraga Polo Air (Jakarta Waterpolo Community) dapat bahu membahu untuk memajukan perkembangan olahraga polo air di Indonesia.
Tempat Pelatihan Polo Air Dapat ditemui di beberapa kota di Indonesia seperti : - Kota Jakarta (Kolam renang Senayan,Gelora Bung Karno Senin-Sabtu jam 18.00-21.00) - Kota Padang, Sumatera Barat - Kota Bandung, Jawa Barat - Kota Palembang & Musi Banyuasin - Sekayu, Sumatera Selatan - Kota Jambi - Kota Surabaya, Jawa Timur - Kota Makasar, Sulawesi Selatan - Kota Medan, Sumatera Utara (K.R. Selayang). - C.L.-
[sunting]Prestasi Tim Polo Air Indonesia Mengikuti Sea Games 1977-2009
Tahun | Kota penyelenggara | Prestasi |
1977 | Kuala Lumpur, Malaysia | Medali Perunggu |
1979 | Jakarta, Indonesia | Medali Perak |
1981 | Manila, Philippina | Medali Perak |
1983 | Singapura | Medali Perunggu |
1985 | Bangkok, Thailand | Medali Perunggu |
1987 | Jakarta, Indonesia | Medali Perak |
1989 | Kuala Lumpur, Malaysia | Medali Perunggu |
1991 | Manila, Philippina | Peringkat IV |
1993 | Singapura | Medali Perunggu |
1995 | Chiang Mai, Thailand | Peringkat IV |
1997 | Jakarta, Indonesia | Medali Perak |
1999 | Brunei | Medali Perunggu |
2001 | Kuala Lumpur, Malaysia | Medali Perunggu |
2003 | Hanoi, Vietnam | Peringkat IV |
2005 | Manila, Philippina | Peringkat IV |
2007 | Nakhon Ratchasima, Thailand | Medali Perunggu |
2009 | Vientien, Laos | Medali Perunggu |
Prestasi Tim Polo Air Indonesia Mengikuti Kejuaraan Asia, Asian Games & Kejuaraan Internasional
Tahun | Kota penyelenggara | Nama kompetisi | Prestasi |
1954 | Manila, Philippina | Asian Games II | Medali Perunggu |
1958 | Tokyo, Jepang | Asian Games III | Medali Perunggu |
1962 | Jakarta, Indonesia | Asian Games IV | Medali Perak |
1963 | GANEFO I, Indonesia | Asian Games II | Medali Emas |
1966 | Bangkok, Thailand | Asian Games V | Medali Perunggu |
1970 | Bangkok, Thailand | Asian Games VI | Medali Perunggu |
1992 | Satta Hip, Thailand | Asia Intercontinental W.P. Tournament | Medali Emas |
1995 | Bangkok, Thailand | Asia Waterpolo Championship | Peringkat 8 |
1996 | Hongkong | Men 1st Asia Pacific W.P. Tournament | Medali Perunggu |
2000 | Hongkong, China | Men 6th Asia Pacific W.P. Tournament | Medali Perunggu |
2004 | Hongkong, China | Men 8th Asia Pacific W.P. Tournament | Peringkat 6 |
2005 | Bangkok, Thailand | (4th Men AASF) Kejuaraan Asia U-18 Putra | Peringkat 10 |
2006 | Jakarta, Indonesia | 1st Men Junior Betawi Cup International | Medali Emas |
2006 | Jakarta, Indonesia | 1st Women Betawi Cup International | Medali Perunggu |
2007 | Jakarta, Indonesia | 2nd Men Betawi Cup International | Medali Perak |
2007 | Jakarta, Indonesia | 2nd Women Betawi Cup International | Medali Perak |
2007 | Jakarta, Indonesia | (5th Men AASF) Kejuaraan Asia U-18 Putra | Peringkat 5 |
2007 | Jakarta, Indonesia | (5th Women AASF) Kejuaraan Asia U-18 Putri | Peringkat 4 |
2007 | Hongkong, China | 9th Men Asia Pacific W.P. Tournament | Peringkat 6 |
2007 | Hongkong, China | 1st Women Asia Pacific W.P. Tournament | Medali Emas |
2008 | BALI, Indonesia | 1st Asian Beach Games | Medali Perunggu |
2009 | Jakarta, Indonesia | 4th Men Betawi Cup International | Medali Perak |
2009 | Jakarta, Indonesia | 4th Women Betawi Cup International | Medali Emas |
2009 | KUWAIT | 2nd World Development Trophy | Peringkat 5 |
2009 | TOKYO, Japan | (6th Women AASF) Kejuaraan Asia U-18 Putri | Peringkat 4 |
2010 | Jakarta, Indonesia | 5th Men Betawi Cup International | Medali Perak |
2010 | Jakarta, Indonesia | 5th Women Betawi Cup International | Medali Perak |
2010 | Hongkong, China | Men 12th Asia Pacific W.P. Tournament | Peringkat 5 |
2010 | Seruni, Indonesia | (2nd Youth Men Asian Championships AASF) Kejuaraan Asia U-19 Putra | Peringkat 5 |
2010 | Seruni, Indonesia | (2nd Youth Women Asian Championship AASF) Kejuaraan Asia U-19 Putri | Medali Perunggu |
3. BERLAYAR
Sejarah Layar
Olahraga layar di Indonesia sudah ada sebelum Perang Dunia II, namun kegiatan Yacht Club di Indonesia masih didominasi oleh orang-orang Belanda. Beberapa club diantaranya adalahKONINKLIJKJACHT CLUB Batavia , Medan , Semarang , Surabaya , Makassar dan kota lainnya.Tahun 1952, terbentuk perkumpulan layar yang dipelopori oleh Mayor Laut Roeseno, WNI keturunan Jerman bersama Laksamana Martadinata, Aziz Saleh, Abdul Munthalib. Sejak itu berkembang perkumpulan layar Putri Hijau Medan, PORAS Surabaya, Andi Matalata Makassar, Balikpapan, Semarang dan kota lainnya. Azis Saleh mempelopori lomba layar "KOPRA RACE" dalam rangka HUT RI 17 Agustus dan Departemen Perhubungan Laut dengan eventnya "ENTRE PORT REGATTA". Tahun 1956, terbentuk organisasi dengan nama Persatuan Olahraga Perairan Indonesia (PEROPI) yang mencakup cabang olahraga Layar, Dayung, Ski Air, Power Boating dan Selam. PEROPI berintikan perkumpulan yang ada diseluruh kota di Indonesia . Umumnya perkumpulan layar di sponsori dan di dukung oleh TNI AL. PEROPI termasuk salah satu organisasi olahraga yang ikut mendirikan KONI Pusat pada tanggal 31 Desember 1966. Ketua Umum PEROPI, Laksamana Soedomo, mengeluarkan surat No. 167/71 tgl. 22 Maret 1977 mengenai peningkatan cabang-cabang PEROPI menjadi induk organisasi yang otonom dan menjadi anggota penuh KONI Pusat. Namun hanya Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI) yang dapat berdiri sendiri
Kompetisi
Balapan layar dilakukan dalam apa yang disebut fleet racing format: pelayaran dari perahu-perahu yang sekelas yang mengaruhi suatu wilayah arena dalam waktu yang bersamaan. Perahu-perahu tersebut bertanding mengelilingi arena tersebut, yang memiliki berbagai variasi berbeda dalam berlayar: upwind, downwind, danreaching.
Balapan dijadwalkan antara 30 samapi 75 menit terbantung pada even (kelasnya). Nilai diberikan berdasarkan posisi finis dalam setiap balapan. Setiap kelas terdiri atas seri sepuluh balapan pembukaan (15 hingga 49er), yang daripadanya setiapkehilangan satu skor. Sepuluh perahu dengan nilai akumulasi terendah di akhir seri pembukaan ini berhak melaju ke Medal Race. Dalam balapan yang ini, dimana dilakuan dalam arena yang lebih pendek, nilai yang diberikan dilipatgandakan dan ditambahkan pada nilai dari seri pembukaan untuk menentukan posisi sepuluh besar..
Di atas air, perahu-perahu diidentifikasikan berdasarkan nama kru di layar utama dan bendera negara asal pada layar-layar yang lain. Peraturan balapan layar dari Federasi Layar Internasional (International Sailing Federation (ISAF)) berlaku untuk semua perahu yang bertanding.
Balapan layar dilakukan dalam apa yang disebut fleet racing format: pelayaran dari perahu-perahu yang sekelas yang mengaruhi suatu wilayah arena dalam waktu yang bersamaan. Perahu-perahu tersebut bertanding mengelilingi arena tersebut, yang memiliki berbagai variasi berbeda dalam berlayar: upwind, downwind, danreaching.
Balapan dijadwalkan antara 30 samapi 75 menit terbantung pada even (kelasnya). Nilai diberikan berdasarkan posisi finis dalam setiap balapan. Setiap kelas terdiri atas seri sepuluh balapan pembukaan (15 hingga 49er), yang daripadanya setiapkehilangan satu skor. Sepuluh perahu dengan nilai akumulasi terendah di akhir seri pembukaan ini berhak melaju ke Medal Race. Dalam balapan yang ini, dimana dilakuan dalam arena yang lebih pendek, nilai yang diberikan dilipatgandakan dan ditambahkan pada nilai dari seri pembukaan untuk menentukan posisi sepuluh besar..
Di atas air, perahu-perahu diidentifikasikan berdasarkan nama kru di layar utama dan bendera negara asal pada layar-layar yang lain. Peraturan balapan layar dari Federasi Layar Internasional (International Sailing Federation (ISAF)) berlaku untuk semua perahu yang bertanding.
Kelas yang dipertandingkan
· 470 - Two Person Dinghy Putra
· Laser - One Person Dinghy Putra
· RS:X - Windsurfer Putra
· Star - Keelboat Putra
· 470 - Two Person Dinghy Putri
· Laser Radial - One Person Dinghy Putri
· RS:X - Windsurfer Putri
· Yngling - Keelboat Putri
· 49er - Skiff Campuran
· Finn - Heavyweight Dinghy Campuran
· Tornado - Multihull Campuran
4. KANO
Kano adalah sebuah perahu kecil dan sempit, yang biasanya digerakkan dengan tenaga manusia, tapi juga lazim diberi layar. Kano biasanya lancip pada kedua ujungnya dan terbuka di bagian atasnya. namun bagian ini dapat diberi tutup.
Kano yang menggunakan tenaga manusia digerakkan dengan kayuh. Jumlah pengayuhnya tergantung pada ukuran kanonya sendiri (yang paling umum dua). Para pengayuh duduk menghadap ke arah tujuan perjalanan. Mereka duduk di pada pendukung yang ada di badan perahu, atau berlutut langsung di badan perahu tersebut. Hal ini membedakan cara mengayuh kano dengan olahraga dayung; dalam dayung para pengayuh duduk membelakangi tujuan perahunya. Kayuh kano dapat bersisi tunggal atau bersisi dua.
5. PERAHU NAGA
Perahu naga (Hanzi tradisional: 龍舟 atau 龍船; Hanzi sederhana: 龙舟 atau 龙船; Pinyin: lóngzhōu, lóngchuán) adalah perahu yang sangat panjang dan sempit yang digerakkan oleh tenaga manusia dan digunakan pada olahraga dayung perlombaan perahu naga. Dalam perlombaan, perahu ini biasanya dihiasi dengan kepala dan ekor naga dan diharuskan untuk membawa genderang besar dalam perahunya. Masyarakat Tionghoa suku Han sering menggunakan istilah "Turunan Naga" sebagai identitas etnis mereka. Di luar kegiatan lomba, hiasan naga biasanya tidak digunakan, tapi genderang tetap dibawa dalam perahu untuk kepentingan latihan.
Lomba perahu naga sesuai tradisi diadakan untuk memperingati kematian Qu Yuan. Lomba ini merupakan satu-satunya olahraga yang diperingati sebagai libur nasional. Menurut kalender Imlek, acara ini diadakan pada tanggal 5 bulan 5 yang bisanya jatuh pada suatu tanggal di bulan Juni.
0 komentar:
Posting Komentar